Nafies Luthfi

Life will always feel wonderful if we always think positively.

Apakah Fulltime Freelancer itu?

Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillah hari ini tanggal 1 mei 2018, tepat 4 tahun saya bekerja sebagai fulltime freelancer, tepatnya freelance web developer.

Waktu yang lumayan lama dalam menjalani dunia freelancing, dan memang banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan. Dari mulai menemui dan berbicara dengan klien, mengerjakan project dengan progress dan waktu yang efektif, mengelola project agar tidak dikejar deadline, belajar hal-hal yang baru untuk mendukung pekerjaan, dan mengatur keuangan agar kebutuhan keluarga tetap terpenuhi.

Pada artikel ini, dan insyaallah pada beberapa artikel kedepan, saya ingin berbagi cerita ke teman-teman seputar dunia freelance, setidaknya sejauh yang saya pahami dalam 4 tahun terakhir ini. Mungkin bisa menjadi salah satu rujukan bagi teman-teman yang ingin tahu tentang freelancing.

Nah pada tulisan ini, saya akan buat semacam tanya jawab, sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan orang seputar pekerjaan freelance yang saya kerjakan.

1. Apa itu freelancing / freelance dan freelancer?

Freelance adalah sebuah pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang dengan durasi waktu yang disepakati. Kalau kita lihat di kamus bahasa inggris, freelance artinya lepas atau bekerja lepas. Jadi biasanya orang bekerja freelance untuk mengisi waktu di sela sela kegiatan rutinnya.

Umumnya pekerjaan freelance itu, yaitu ketika kita diminta mengerjakan sesuatu dalam jangka waktu tertentu, kemudian dibayar, dan selesai pekerjaan sampai di situ. Di lain waktu, ada pekerjaan lagi, dibayar lagi, selesai lagi.

Jadi pekerjaan freelance ini memang pekerjaan yang tidak tentu/tidak tetap, tergantung permintaan orang lain (biasa disebut klien/client). Dan umumnya pekerjaan freelance membutuhkan skill/kebisaan tertentu sesuai pekerjaan yang ditawarkan.

2. Nah, apakah saat ini saya bekerja seperti itu?

Jawabnya: Ya. Saat ini saya bekerja sebagai freelance web developer. Saya membuat web untuk klien-klien sesuai kebutuhan mereka.

Web seperti apa? Macam2, ada yang web profil usaha, toko online, tetapi kebanyakan berupa web aplikasi untuk manajemen dalam perusahaan.

3. Apakah berarti pekerjaan saya mengerjakan web, lalu dibayar, lalu selesai, begitu?

Jawab: Ya, begitu.

Tetapi setiap project yang saya kerjakan tidak selalu untuk klien baru, malah yang saya kerjakan dalam 2 tahun terakhir berasal dari klien lama. Kebanyakan klien yang saya layani, mereka tidak cukup buat website atau aplikasi web sekali jadi. Biasanya mereka ada permintaan improvement/pengembangan dari web/sistem yang sudah dibuat di awal.

Tetapi model pekerjaannya ya seperti itu: diskusi, buat kesepakatan, kerjakan, dibayar, selesai. Lalu lanjutkan project berikutnya.

4. Sepertinya pekerjaan freelance ini hanya untuk programer ya?

Jawab: Tidak, banyak juga jenis pekerjaan yang lain, seperti :

  • Penulis (blogger, content writer, email marketing),
  • Designer (desainer web, desainer logo, desainer borsur),
  • Digital marketing (SEO website, Google Adwords, Facebook Ads),
  • Video animator dan editing,
  • Dan pekerjaan2 yang umumnya dapat dikerjakan per project.

Jadi di Indonesia cukup banyak orang yang bekerja freelance, bahkan ada situs-situs marketplace untuk pekerjaan freelance seperti projects.co.id, freelancer.co.id, dan yang di luar negeri juga ada upwork.com. Kebanyakan pekerjaan freelance itu adalah pekerjaan yang dibantu oleh komputer dan internet.

5. Itu Freelancer, lalu yang Fulltime Freelancer itu bagaimana?

Jawab: Nah biasanya, pekerjaan freelance ini dikerjakan oleh orang-orang yang sudah memiliki pekerjaan tetap. Kemudian untuk menambah penghasilan atau mengisi waktu senggang, mereka memanfaatkan skill yang mereka punya untuk bekerja freelance. Itu yang freelance, biasanya ada juga yang menyebutnya “Part-timer”.

Sedangkan Fulltime Freelancer itu, secara umum seperti ini :

  1. Bekerja tanpa ikatan pada instansi/perusahaan, jadi bekerjanya sebagai personal, bukan sebagai karyawan/pegawai.
  2. Bekerja sesuai project (atau kontak project), di mana ada kesepakatan target waktu, tahap pekerjaan, bagaimana pekerjaan dianggap selesai. Sehingga komitmen dan tanggung jawab pekerjaannya sesuai kesepakatan.
  3. Mengelola waktu dan tempat kerja sendiri, di mana seorang fulltime freelancer mengatur jam kerja sendiri sesuai target waktu pengerjaan project, dan dapat bekerja di manapun.

Jadi saat ini saya tidak menjadi karyawan atau pegawai di sebuah perusahaan atau instansi, saya bekerja di rumah. Biasanya berkomunikasi dengan klien melalui chat, telepon, email, video call. Sesekali saya datang ke kantor klien untuk diskusi jika diperlukan.

Saya sering menganalogikan Freelancer ini seperti tukang bangunan. Di mana yang kita tahu, setiap tukang bangunan mereka memiliki skill sendiri-sendiri. Ada yang bisa bangun rumah, ada yang bisa bangun rumah kayu saja, ada yang bisa bangun rumah beton saja, ada yang spesialis bikin dapur, ada yang spesialis bikin kamar mandi, macam-macam kan ya?

Nah freelancer juga begitu, ada yang punya keahlian ini, keahlian itu, bisa bikin ini, spesialis bikin itu, masing-masing orang bisa memanfaatkan skill untuk mencari nafkah yang halal dan baik. :)

Penutup

Baik, 5 tanya jawab itu rasanya cukup untuk menjelaskan seperti apa itu freelancer dan fulltime freelancer. Insya Allah tulisan-tulisan berikutnya, saya bisa berbagi lagi seputar kelebihan dan konsekuensi bekerja freelance, bertemu dan komunikasi dengan calon klien, cara saya memulai, menjalankan dan melaporkan progress project, dan lain-lain.

Semoga bermanfaat, terima kasih atas waktu teman-teman.